Senin, 14 Juli 2008

Dari Wisuda Santri TPQ se-Kabupaten Gorontalo



David: Pengetahuan Spritual, Landasan Pembentukan Karakter Generasi

Salah satu upaya pembekalan mental generasi agar menjadi insan harapan bangsa, kembali pemerintah kabupaten menggelar khatam raya yang dipusatkan di halaman kantor Bupati Gorontalo (08/07). Dalam khatam raya santri yang menjadi agenda tahunan tersebut mewisuda sejumlah 4117 santri TPQ dari kecamatan se-kabupaten Gorontalo.

Bupati Gorontalo, Drs. Hi. David Bobihoe Akib, dalam sambutannya menjelaskan, kondisi bangsa yang saat ini terbawa pengaruh arus era globalisasi dan informasi menandakan bahwa bangsa Indonesia masih lemah dalam memperkuat basic pendidikan agama. Hal ini diakibatkan karena rendahnya pembentukan mental spritual generasi yang merupakan bekal untuk menepis budaya barat yang secara langsung maupun tidak merusak tatanan kehidupan budaya bangsa. Selain itu, ditegaskan pula, faktor lain yang menyebabkan budaya asing sehingga leluasa menjadi konsumsi masyarakat tak lain akibat dari fenomena krisis identitas sebagai manusia agamais. Olehnya, David Bobihoe menegaskan, untuk membentuk proses human intelektual, dibutuhkan waktu yang panjang. Peran para guru agama sangat menentukan sekaligus menjadi cerminan dimasa mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati David Bobihoe sedikitnya mengoreksi kurangnya evaluasi yang dilakukan Pendais terhadap kinerja guru agama di kabupaten Gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya angka peserta wisuda santri tahun ini dibanding tahun-tahun kemarin. Disampaikannya, saat pemerintah kabupaten Gorontalo sangat respon terhadap pembentukan mental generasi yang memiliki bekal pengetahuan spritual, yang diimplemetasikan melalui pembentukan TPA di seluruh desa dan kelurahan se-kabupaten Gorontalo.

Ditegaskan, kedepan para guru santri agar lebih memperdalam pembekalan pengetahuan spritual kepada seluruh santri, mengingat pengetahuan spritual sangat berperan menentukan pengetahuan intelektual dan emosional anak.

Tidak ada komentar: