Senin, 15 Juni 2009

LAGI, KABGOR TERIMA SERENTETAN PENGHARGAAN

David: Pemimpin Cerdas dan Prestisius

Kabupaten Gorontalo sejak tahun 2005 lalu telah memperlihatkan perkembangan disemua lini pembangungan. Daerah yang semenjak dibawah kepemimpinan Bupati David Bobihoe dan Wakil Bupati Sofyan Puhi dari awal secara berjenjang memang telah memiliki program pembangunan yang jelas, yakni, menjadikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik sebagai sasaran pembangunan daerah, hal ini sesuai dengan diselenggarakannya tujuan otonomi daerah.

Dalam masa pembangunannya, Kabupaten Gorontalo dengan segala potensi sumber daya yang dimilikinya telah banyak meraih banyak penghargaan dari pemerintah pusat. Bahkan berbagai kebijakan yang telah dilakukan didaerah ini diadopsi pemerintah pusat sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

Ditahun 2009 saat ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo kembali menerima penghargaan kota adipura dari presiden Republik Indonesia, penghargaan tersebut akan diterima Bupati David Bobihoe Akib pada hari Jumat, 5 Juni 2009 di Istana Presiden.

Selain penghargaan Adipura, rencananya David Bobihoe juga pada tanggal 8 Juni akan menerima penghargaan dari presiden SBY terkait pelampauan produksi pangan daerah, karena Kabupaten Gorontalo dinilai berhasil mendukung dan menyukseskan swasembada pangan nasional.



‘Paskan Hijau’ Unjuk Gigi, Bawa Kembali Adipura Ke Kabupaten Gorontalo

’Pasukan hijau’ (petugas kebersihan kota) yang bernaung di Badan Lingkungan Hidup kembali unjuk gigi dengan kembali mempersembahkan penghargaan tertinggi di bidang Lingkunagan Hidup berupa piala Adipura untuk masyrakat Kabupaten Gorontalo, dimana penghargaan tersebut merupakan kali kedua diraihnya adipura oleh masyarakat Kabupaten Gorontalo yakni pada Tahun 2007 dan tahun 2009 ini.

Piala Adipura Tahun 2009 tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI di Istana Negara tangal 5 Juni 2009 dan diterima langsung Bupati Gorontalo David Bobihoe Akib yang didampingi Asisten I Kepala Badan Lingkungan Hidup serta Koordinator tim Petugas Kebersihan Lapangan). Setelah tiba di Gorontalo piala Adipura ini di arak keliling Ibu Kota Kabupaten Gorontalo oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Gorontalo, para Petugas Kebersihan. Serta ribuan masyarakat lainnya dengan menggunakan kenderaan bermotor, dan finish di halaman Kantor Bupati Gorontalo yang diterima oleh Sekretaris daerah Haris Nadjamuddin. Pada kesmepatan itu Haris menjelaskan diraihnya piala adipura yang kedua kali merupakan kerja keras semua pihak bukan perseorangan dan dalam hal ini kata Haris, kerja keras dari pasukan kebersihan merupakan aktor penting dibalik keberhasilan meraih adipura

“Diperolehnya penghargaan presiden ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami selaku petugas kebersihan.Tentunya upaya ini juga harus didukung oleh semua masyarakat dengan tetap menjaga dan memperhatikan kebersihan linkungan, sehingga kalau semua masyarakat perduli tentunya kerja kamipun akan semakin mudah, ujar Koordinator tim petugas kebersihan Kadir Ade. Sementara kepala Badan Lingkungan Hidup Ridwan Lukum juga menuturkan diraihnya kembali adipura ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat yang perduli akan kebersihan lingkungan, yang terpenting adalah bukan pada pilanaya tetapi lebih kepada bagaimana kita mampu bekerja lebih maksimal lagi dengan senatiasa meningkatkan kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan serta alam sekitar kita.



Kabupaten Goromtalo Terima Penghargaan Pelampauan Pangan

Selain beroleh penghargaan Adipura, tanggal 8 Juni nanti Bupati Gorontalo, David Bobihoe Akib, akan menerima penghargaan pelampauan produksi pangan daerah juga di Istana Presiden. Penghargaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut berdasarkan keberhasilan kabupaten Gorontalo dalam melampaui produksi pangan daerah dari point yang ditargetkannya. Dimana dalam kunjungannya ke Gorontalo tahun lalu, SBY menetapkan Provinsi Gorontalo yang terdiri dari 6 (enam) wilayah wajib memenuhi pencapaian 100 ton gabah kering giling untuk ketahanan pangan nasional. Untuk daerah Kabupaten Gorontalo sendiri dalam waktu singkat telah berhasil melampaui target yang ditetapkan, dimana ketika itu David menyampaikan Kabupaten Gorontalo sanggup memenuhi 30% dari target Presiden SBY.

Kabupaten Gorontalo dalam penguatan pemenuhan pangan masyarakat, pada dasarnya mengandalkan Badan Usaha Miliki Desa (BumDes) Agro Potombulu yang berkewajiban mewadahi 944 kelompok tani yang terdiri dari 14.160 orang petani. Walhasil, dengan dibentuknya Gapoktan-gapoktan oleh Agropotombulu sekaligus dibekali dengan pupuk biokultur berhasil mewujudkan produksi pangan yang amat besar. Hal tersebut dibuktikan dengan daerah ini berturut-turut berhasil mengeksport jagung ke dua negara, yakni, Malaysia dan Singapura.

Atas prestasi brilian David dalam melakukan mindset bagi pelaku pembangunan daerah, tak heran jika Walikota Gorontalo, Adhan Dambea tak tanggung-tanggung memberikan acungan jempol untuk pembangunan Kabupaten Gorontalo. Menurutnya, meski telah mengalami beberapa kali pemekaran daerah ini terus melaju melalui kebijakan-kebijakan yang menyentuh rakyat di Provinsi Gorontalo. Bahkan menurut Adhan, Bupati David pantas menggantikan kedudukan Fadel Muhammad untuk jadi Gubernur.

Bupati David Bobihoe Akib sendiri, merasa tersanjung atas partisipasi aktif yang diberikan masyarakat selama masa kepemimpinannya, karena ia menilai, tanpa adanya partispasi dan proaktif masyarakat segala bentuk penghargaan yang diterimanya selama memimpin daerah Kabupaten Gorontalo tak mungkin terwujud. “Secara pribadi saya merasa wajib untuk menyampaikan terima kasih atas partisipasi rakyat Kabupaten Gorontalo yang telah mendukung sepenuhnya penyelenggaraan pembangunan di daerah ini”, ujar David disela-sela pertemuannya dengan Walikota Adhan Dambea di ruang kerjanya.

Memang dalam masa kepemimpinannya David Bobihoe Akib bersama Sofyan Puhi senantiasa beroleh dukungan penuh masyarakatnya. Ini berkat kebijakan yang ditempuh senantiasa berpihak bagi rakyat, utamanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bertaraf ekonomi rendah.

SEGUDANG PROYEK PEMPROV DIKABUPATEN GORONTALO MENUAI MASALAH

Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Haris Nadjamuddin senin kemarin 08/06 bertempat diruang kerjanya menerima kunjungan kerja 2 Anggota DPRD Provinsi Gorontalo masing - masing Paris Yusuf dan Budianyo Napu yang didampingi 3 Staf Sekretariat DPRD Provinsi, dalam rangka menyerap Aspirasi sehubungan dengan masa Reses para anggota Legislatif provinsi Gorontalo.
Seperti pada pelaksanaan Reses sebelumnya Sekab Haris Nadjamuddin kembali menyodorkan beberapa proyek - proyek yang bermasalah yang merupakan program yang didanai melalui dana APBD Pemerintah provinsi gorontalo yang dikerjakan diwilayah kabupaten Gorontalo, seperti halnya proyek Traffight Light yang berlokasi didesa Datahu tibawa menurut Sekab semenjak didirikan hingga saat ini tidak berfungsi dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat. demikian halnya untuk kegiatan Talud didesa mootilango kecamatan tibawa setelah didirikan beberapa bulan silam saat ini sudah mengalami rusak berat alis amruk, dan untuk proyek tanggul berukuran 100 meter yang dikerjakan melalui dana APBD provinsi pada tahun 2006/2007 silam menurut Sekab haris Nadjamuddin hanya mampu berfungsi dalam jangka waktu beberapa bulan saja, dan saat ini kondisinya sudah rusak total.
Sekab haris Nadjamuddin pada kesempatan tersebut juga membeberkan soal 2 buah proyek bermasalah yang dilaksanakan pemerintah Provinsi dikecamatan Batudaa pantai masing - masing kegiatan proyek Abrasi Pantai tahun 2008 dikecamatan batudaa pantai yang semestinya pengadaan bahan material menjadi tanggungan kontraktor pelaksana proyek, tapi pada kenyataannya bahan material dari proyek tersebut hanya diadakan masyarakat lokal yang nilainya mencapai 18.500.000 yang hingga saat ini masyarakat belum menerima pengembalin ganti rugi dari pelaksana proyek. sedangkan untuk kegiatan proyek Abrasi Pantai tahun 2007 dan break water tahun 2008 yang berlokasi didesa lopo batudaa pantai menurut Sekab Haris Nadjamuddin hingga saat ini betu lepasnya belum kunjung terpasang, dan masih banyak lagi beberapa proyek yang didanai melalui dana APBD provinsi yang menui masalah dikabupaten gorontalo.
karenanya Sekab Haris Nadjamuddin berharap melalui anggota DPRD provinsi Gorontalo, khususnya bagi mereka yang berasal dari dapil kabupaten Gorontalo dapat memberi perhatian terhadap proyek - proyek yang bermasalah tersebut, sebab menurut haris meskipun proyek tersebut menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi, tetapi masyarakat tetap menuntut pada pemerintah kabupaten Gorontalo. disamping itu pula masalah koordinasi yang selama ini kurang terbangun dengan baik antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota kiranya juga mendapatkan perhatian semua pihak,"pungkas Haris.